Kebaradaan satwa burung di Indonesia semakin hari semakin menurun populasinya. Hal ini disebabkan oleh perburuan liar sehubungan dengan meningkatnya permintaan pasar. Selain itu, penurunan kualitas habitat sebagai akibat dari aktivitas manusia, lemahnya pengamanan, pengawasan, penerapan sanksi hukum, serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang konservasi juga turut mengakibatkan penurunan populasi burung di alam. Walaupun telah berstatus dilindungi (termasuk oleh pemerintah daerah dimana habitat dan jenis burung berada), namun perburuan liar masih tetap berjalan hingga saat ini (Setio & Takandjandji 2006). Pemanfaatan keanekaragaman jenis satwa liar secara tradisional telah lama dilakukan oleh masyarakat terutama untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Jenis burung air termasuk salah satu yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. Awal pemanfaatan dari jenis-jenis burung tersebut adalah hanya sebatas untuk pemenuhan kebutuhan protein bagi masyar
Ada yang bilang, negara ini kekurangan stok negarawan. Mungkin ada benarnya, dan mungkin juga tidak begitu, hanya belum dipertemukan saja. Lantas apakah begitu berwarna-warninya partai-partai politik dan banyaknya sosok-sosok di gedung DPR-MPR belum cukup dikatakan sebagai stok negarawan di Indonesia?, mungkin, tetapi sepertinya mereka bukan tipikal negarawan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud negarawan adalah ahli dalam menjalankan negara (pemerintahan) dan pemimpin politik yang secara taat asas menyusun kebijakan negara dengan suatu pandangan ke depan atau mengelola masalah negara dengan kebijaksanaan dan kewibawaan, bisa dikatakan bahwa beliau merupakan pahlawan besar dan agung. Lantas siapakah mereka yang ada di parlemen dan pemerintahan?, entahlah. Gampangnya, jika mereka yang ada di parlemen dan pemerintahan tidak mempunyai ciri negarawan seperti yang ada dalam KBBI, maka bisa dibilang mereka bukanlah negarawan. Lal
Blog ini merupakan blog kesekian kali yang pernah dibuat, entah yang ke-berapa kali ^^ . Multiply yang sejaman dengan Friendster adalah blog yang pertama kali dibuat dan di-"hidupi". K emudian pada waktu yang bhampir bersamaan mulai merambah ke wordpress dan blogspot. Kalau tidak salah, Multiply waktu itu cukup nge-trend di Indonesia dan Malaysia, entah Philippine. Mengejutkan, ketika dengar kabar bahwa Multiply akan berubah menjadi situs perdagangan atau sejenisnya (jika tidak salah). Sejumlah teman pun akhirnya berbondong-bondong mengadakan pindahan ke blog lain supaya hasil buah karyanya tidak hilang ditelan dunia maya begitu saja. Dan saya pun lelet bin lemot alias tidak sigap, akhirnya corat-coret di Multiply itu pun pergi setelah Multiply tidak beroperasi sebagai media blogging. Jaman-jaman berjaya nge-blog adalah saat jaman kuliah, kira-kira tahun 2008 s.d. 2011-an, kemudian setelah itu mulai terjadi penurunan aktivitas, meskipun sesekali-dua kali menulis. Namun, Ko
Komentar
Posting Komentar